Rabu, 11 Januari 2023 – 13:18 WIB
Find and Follow Us
Oleh : Herry Barus | Minggu, 30 Mei 2021 – 17:00 WIB
INDUSTRY.co.id – Jakarta–PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn) di Indonesia, mencatatkan kinerja yang baik ditengah pandemi Covid-19 selama tahun 2020. Per Desember 2020, Perseroan berhasil mencetak peningkatan penjualan untuk komoditas bijih besi mencapai377,30% atau sebesar Rp 7,41Miliar, dibandingkan pada tahun 2019 hanya sebesar Rp 1,55 Miliar.
Sementara penjualan komoditas Seng Perseroan tercatat sebesar Rp 304,94Miliar, komoditas Timbal sebesar Rp 127,00Miliar, dan Perak sebesar Rp 168,75 Miliar. Harjanto Widjajaselaku Direktur Utama ZINCmengungkapkan “Kami melihat adanya peluang yang positif dari peningkatan harga komoditas di penghujung tahun 2020, terutama harga bijih besi.
Oleh karenanya Perseroan pun mulai menggerakan armada alat berat dan memulai kembali penambangan skala besar bijih besinya di kuartal 4 tahun 2020 untuk persiapan Perseroan menghadapi tahun 2021. Langkah ini dinilai tepat melihat sekarang harga bijih besi sudah melewati USD 200 untuk kadar 62%.”
Adanya pandemi Covid-19 selama tahun 2020 turut mempengaruhi kinerja Perseroan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Meski demikian, Perseroan masih mampu membukukan penjualan sebesar Rp 608,1 Miliar, dengan kontribusi penjualan terbesar berasal dari pasar ekspor yang mencapai Rp 600,6 Miliar.
Perseroan juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp 161,7 Miliar, sedangkan laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 29,12 Miliar sepanjang tahun 2020.Sejalan dengan rencana bisnis ke depan, pada tahun ini ZINC akan fokus untuk meningkatkan kapasitas produksi serta penambangan dari bisnis inti Perseroan. Perseroan optimis dengan cadangan mineral yang dimiliki, kapasitas produksi dapat terus ditingkatkan untuk mendukung penjualan ke depan.
“Diharapkan pada tahun 2021 ini produksi konsentrat timbal dapat mencapai 17.500 ton, serta produksi konsentrat seng mencapai 46.000 ton sesuai dengan kuota ekspor yang kami miliki. Tentunya target ini masih masih dapat berubah apabila peningkatan kapasitas produksi kami berhasil, di mana kami menargetkan kapasitas produksi dapat meningkat sekitar 20-30% di tahun ini. Selain itu, Perseroan juga akan terus meningkatkan produksi bijih besi untuk menangkap peluang positif dari peningkatan permintaan komoditas tersebut. Hal ini sebagai dampak dari perang dagang yangterjadi antara Australia dan China yang turut mengangkat harga komoditas tersebut,” tutup Harjanto.
Rabu, 11 Januari 2023 – 13:12 WIB
Presiden Joko Widodo menerima laporan dari Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat (PPHAM) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 11 Januari 2023. Dalam keterangannya,…
Rabu, 11 Januari 2023 – 12:26 WIB
Crayon, pemimpin global dalam layanan dan inovasi TI, telah resmi mengumumkan ekspansinya di pasar Indonesia, lewat perluasan layanan dan keahlian dengan membuka kantor operasional di Yogyakarta,…
Rabu, 11 Januari 2023 – 11:58 WIB
Satu lagi wajah baru kembali mewarnai industri musik Indonesia. Levi, penyanyi asal Jakarta mengenalkan single ‘Cerita Manis’ yang jadi debutnya di dunia tarik suara. Karya yang ditulis langsung…
Rabu, 11 Januari 2023 – 11:31 WIB
Merayakan hari lahir ke-5, crypto exchange CoinEx telah meluncurkan serangkaian acara bertema “To In5inity and Beyond, the Future with You” yang dirayakan bersama para pengguna global selama…
Rabu, 11 Januari 2023 – 11:15 WIB
Sekjen ISSC, Singgih Wisesa mengatakan ISSC terus melakukan dukungan terutama Kementerian PUPR dan Satuan Pelaksanaan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN dalam merealisasikan Ibu Kota Negara.…
Majalah Industry
© Copyright 2016 – 2021 Industry.co.id. All Right Reserved
Find and Follow Us
Download Apps on