LANGSUNG CAIR: Warga penerima BLT BBM bersubsidi menunjukkan KTP dan uang tunai bantuan pemerintah yang diterima melalui Kantor Pos, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Kamis (8/9).
PALANGKA RAYA – Banyak warga terdampak perekonomiannya akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Menyikapi kondisi ini, pemerintah bergerak cepat dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT). Penyaluran bantuan tersebut untuk menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat. Di Palangka Raya, BLT BBM sudah dibagikan kepada warga melalui Kantor Pos, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Kamis (8/9).
Penyaluran BLT BBM tahap pertama ini (September-Oktober) ditujukan kepada 3.775 warga yang tersebar di Kota Cantik –julukan Palangka Raya (data selengkapnya lihat di tabel). Penyaluran dilaksanakan sejak Kamis (8/9) hingga Minggu (11/9).
Pengambilan BLT ini tidaklah sulit. Syaratnya cukup membawa KTP. Apabila mewakilkan, maka ada syarat tambahannya berupa KTP yang bersangkutan, KTP yang mewakilkan, dan kartu keluarga. Dengan catatan, yang bersangkutan dan yang diwakilkan harus terdaftar dalam kartu keluarga yang sama.
Yang mendapat jadwal hari pertama adalah Kecamatan Pahandut. Mencakup Kelurahan Panarung, Pahandut Seberang, Tanjung Pinang, dan Tumbang Rungan, dengan jumlah 889 jiwa. Dimulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Adapun bantuan yang diterima masyarakat senilai Rp500 ribu, dengan rincian Rp150 ribu untuk satu bulan. Masyarakat menerima per dua bulan BLT BBM, ditambah Rp200 ribu bantuan sembako. Bantuan akan disalurkan dalam dua tahap. Periode pertama September-Oktober, sedangkan periode kedua November-Desember.
Masyarakat yang terjadwalkan pada tahap pertama ini berbondong-bondong mendatangi Kantor Pos di Jalan Imam Bonjol. Sebagian besar mereka yang datang mengaku mengetahui informasi pembagian BLT ini melalui WhatsApp.
Seperti yang dikatakan Arpiah, warga Kelurahan Tanjung Pinang. Ia mengaku mendapat informasi dari grup WhatsApp dan papan pengumuman di kantor kelurahan. Bantuan ini digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Nanti akan digunakan untuk beli barang sembako dan kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.
Senada disampaikan Yatno. Ia bersyukur mendapat bantuan ini. Walau jumlahnya tak seberapa, tapi cukup baginya untuk berbelanja bahan sembako.
Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lokasi penyaluran BLT BBM, warga yang datang punya latar belakang perekonomian berbeda. Ada yang datang dengan mengenakan pakaian sederhana. Namun ada juga yang datang dengan mengenakan perhiasan cukup mencolok. Bahkan ada yang menggunakan kendaraan roda empat.
Terkait itu, Kantor Pos menjelaskan bahwa pihaknya hanya bertugas untuk menyalurkan bantuan. Tidak punya kewenangan untuk menverifikasi siapa yang berhak mendapatkan bantuan itu.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kalteng Suryanto menjelaskan, data penerima bantuan itu didapatkan dari dinas sosial kabupaten/kota yang telah diverifikasi oleh Kementerian Sosial. Para penerima BLT ini harus masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang mana data induknya berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
“Data penerima BLT didapatkan dari dinas sosial kabupaten/kota, jadi semua yang dikategorikan kurang mampu itu terdaftar di DTKS,” ucap Suryanto.
Ia juga menanggapi fakta lapangan terkait penerima bantuan yang datang dengan mengenakan perhiasan mencolok. Menurutnya keadaan itu tidak bisa dipungkiri, karena data yang didapatkan ini dinamis. Namun dengan adanya temuan seperti itu, ke depan pihaknya maupun dinas sosial kabupate/kota akan mengkaji ulang data yang ada.
“Data itu dinamis, mungkin saja terdata pada kondisi kekurangan, tapi saat penerimaan itu perekonomian yang bersangkutan sudah berubah, adanya temuan seperti ini akan jadi catatan untuk kami maupun dinas sosial kabupaten/kota,” ucap Suryanto.
Pihaknya memastikan bahwa persentase ketidaktepatan sasaran penyaluran BLT kian mengecil, karena perbaikan data terus dilakukan.
Menanggapi soal program penyaluran BLT BBM ini, Komisi II DPRD Kalteng Achmad Rasyid berharap bantuan tersebut benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Wakil rakyat ini juga berharap penyaluran bantuan benar-benar tepat sasaran.
Mengenai dugaan adanya penyaluran BLT yang tidak tepat sasaran, Achmad Rasyid meminta perlu ada perbaikan sistem penghimpunan data dan koordinasi dengan pihak lembaga paling bawah yakni ketua RT dan RW.
“Memang perlu ada perbaikan dan penguat sinergisitas antara tingkat atas dan bawah seperti ketua RT/RW, agar data yang didapatkan betul-betul warga yang perlu diberi bantuan,” ucap wakil rakyat dari Fraksi Gerindra ini, sembari mengatakan bahwa BLT ini bisa membantu kalangan berekonomi menengah ke bawah. (*irj/ce/ala/kol)
© 2022 KaltengOnline.com – Media Online Kaltengpos
© 2022 KaltengOnline.com – Media Online Kaltengpos