ADVERTISEMENT
Beragam produk perawatan kulit (skin care) belakangan ini menjadi tren hingga produsennya tersebar di seluruh penjuru dunia. Tapi tahukah Anda, kalau produsen skin care pertama dunia sudah berusia 145 tahun, bahkan masih beroperasi hingga kini?
Ialah Shiseido yang didirikan oleh Arinobu Fukuhara pada 1872. Arinobu yang kala itu berusia 23 tahun membuka apotek bergaya Barat pertama Jepang di jantung Ginza, Tokyo. Dikutip dari situs resmi Shiseido, Selasa (12/7/2022), ia merupakan putra seorang ahli jamu tradisional yang lahir pada tahun 1848 di Awa, Jepang. Arinobu dididik dalam pengobatan Barat dan dilatih sebagai apoteker, dan karier militernya yang sukses membuatnya menjadi Kepala Apoteker Angkatan Laut Jepang.
Pengalamannya ini membuatnya paham tentang apa yang salah dengan bubuk pembersih gigi pada 1800-an. Terbuat dari garam dan batu kapur yang dibakar, bubuk kasar ini terasa tidak enak, sehingga Arinobu tertarik mengembangkan produk yang lebih baik untuk digunakan sebagai pembersih gigi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena kekecewaannya itulah, ia bekerja sama dengan beberapa rekannya dan mulai mencari alternatif dengan cara barat tentang kesehatan. Arinobu membuka apotek bergaya Barat pertama di Jepang, tepatnya di distrik Ginza, Tokyo. Apotek ini sebagian besar berorientasi pada penelitian dan pengembangan, tumbuh menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Jepang.
Akhirnya ia beserta rekan-rekannya berhasil membuat pasta gigi. Keberhasilan Fukuhara Sanitary Toothpaste yang di launching pada 1888 itu membuka jalan bagi Arinobu untuk mengembangkan produk nonfarmasi baru, yaitu kosmetik dan perawatan kulit.
Pada 1897, Shiseido mengeluarkan produk kosmetik pertamanya yakni lotion pelembut kulit bernama Eudermine yang masih dijual hingga saat ini. Pada produk barunya yang revolusioner itu, Arinobu mengungkapkan kecantikan itu universal, jadi produk yang melayani kecantikan juga harus universal. Sejak saat itu, kata-kata bijak itu telah merangkum filosofi merek SHISEIDO.
Tidak lama setelah itu, Arinobu mengunjungi AS dan Eropa untuk mengeksplorasi terobosan ilmiah dan sosial mereka. Meskipun ia mengubah budaya Jepang dengan perawatan kulit, produk rambut, dan riasan melalui mereknya, namun ia pernah berkata bahwa jika menyangkut kosmetik, Jepang masih terkunci di Zaman Edo.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT