Jakarta, CNBC Indonesia – Yamaha Indonesia merilis Fazzio Hybrid Connected merupakan motor di kelas 125 cc pertama dengan teknologi hybrid di Indonesia. Apa sih Hybrid Connected?
Motor baru ini menggunakan teknologi Blue Core Hybrid. Cara kerjanya berbeda dengan sistem hybrid yang ditawarkan Honda PCX e:HEV ataupun pada mobil.
Sistem hybrid yang terpasang pada Fazzio memiliki 2 sumber tenaga yang saling bersinergi, yaitu tenaga yang dihasilkan dari mesin serta tenaga yang berasal dari Electric Power Assist Start. Sejumlah komponen yang saling bersinergi antara lain Starter Generator Control Unit, Smart Motor Generator (SMG), dan baterai atau aki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Blue Core Hybrid yang bekerja secara simultan antara daya yang dihasilkan oleh mesin dengan daya yang dihasilkan oleh electric power assist start,” ujar Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro.
Sistem ini sudah digunakan pada Yamaha Fasciano yang dijual di India. Di atas kertas Fazzio Hybrid sudah mengusung mesin 125 cc satu silinder dengan daya maksimum 6,2 kW di 6.500 rpm dan torsi maksimal 10,6 Nm di 4.500 rpm.
Dalam kondisi normal komponen baterai berfungsi untuk menghidupkan sepeda motor. Setelah motor menyala daya baterai akan di-charge kembali oleh komponen Smart Motor Generator (SMG).
Pada mesin Hybrid Blue Core 125 ini, electric power assist start yang bersumber dari daya baterai (aki) berfungsi untuk membantu tarikan awal mesin pada tiga detik pertama. Tenaga dihasilkan dari gabungan mesin dan electric power assist sehingga bisa membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak.
Anton menyebut berdasarkan studi, pada tiga detik pertama motor membutuhkan daya yang lebih besar. Fitur hybrid akan bekerja saat gas diputar pada tiga detik pertama, dan akan mati secara otomatis. Fitur ini kembali bekerja saat gas diputar, utamanya membantu pada putaran bawah.
“Pada saat akselerasi awal daya yang dari SMG ini yang bersumber dari baterai dengan daya yang dari mesin itu bekerja secara simultan untuk membantu akselerasi awal. Kenapa di tiga detik awal? Karena pada saat itu membutuhkan daya besar, butuh tenaga besar apalagi saat berboncengan, di tanjakan, bawa barang, penumpang,” ujar Anton.
“Setelah tiga detik pertama (sistem hybrid) tidak bekerja lagi. Pada tiga detik di awal bisa membantu efisiensi bahan bakar di mana pada saat akselerasi di awal butuh tenaga besar otomatis butuh konsumsi BBM yang lebih besar,” kata Anton.
Baca selengkapnya di sini
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT