Produk sanitary Roca serius menggarap pasar Indonesia. Keseriusan merek asal Spanyol ini dibuktikan dengan membangun pabrik di Cikupa, Tangerang, sejak tahun 2017 dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada awal 2019. Investasi yang dibenamkan 60 juta Euro atau setara Rp1 triliun.
Data Ceramic World menyebut posisi merek teratas produk sanitary di dunia dipegang oleh Roca l dengan produksi 37,4 juta unit per tahun. Kedua, Kohler asal Amerika 18,8 juta, lalu ketiga Sanitec dari Swiss 12 juta, dan keempat Toto dari Jepang 11 juta. Meski terlambat dibanding Toto yang kini menempati posisi pertama pasar Indonesia, Roca nampaknya tidak main-main masuk ke pasar Indonesia.
Menurut Kelvin Tjiandra, Direktur Pengelola Roca Indonesia, ekspansi ke Indonesia bertepatan dengan 100 tahun usia perusahaan keluarga ini. “Walau pabrik kami baru dibangun dan baru akan berproduksi targetnya awal tahun depan, tahun ini Roca sudah dipasarkan di sini,” ujarnya di lokasi Indonesia Building Technology Expo (Indo Build Tech) pada 2 Mei 2016.
Salah satu upaya meningkatkan awareness pasar Indonesia akan merek nomor satu dunia produk sanitary ini dengan mengikuti ajang Indo Build Tech yang diselenggarakan pada tanggal 2-6 Mei 2018 di Indonesia Convention Centre, BSD City, Tangerang Selatan.
“Indo Build Tech merupakan pameran building and finishing material terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, kami percaya bahwa ajang ini merupakan sarana terbaik untuk memperkenalkan dan menampilkan kehadiran kami di Indonesia,” ujar Emilio Ferrer, Direktur Operasional Roca Indonesia.
Merek ini akan menempati area seluas 540 m2 di Indo Build Tech 2018. Namun, dengan ruang yang Iuas pun, Roca tidak akan memadati dengan serangkaian produk yang ditampilkan. Sebaliknya, Roca menampilkan suasana yang dirancang dengan indah. Konsep ini sejalan dengan nilai Roca dalam menyediakan solusi kamar mandi yang merupakan perpaduan sempurna antara desain, kenyamanan dan fungsionalitas. Oleh karena itu, melalui Indo Build Tech, Roca menawarkan kepada para pengunjung sebuah peluang untuk menelusuri showroom sambil berkonsultasi dengan perwakilan dari Roca.
Ini ke-16 kali lndo Build Tech diselenggarakan lagi untuk menarik pembeli dan produsen utama dari seluruh dunia. Tahun Ialu, jumlah pengunjung dan peserta pameran meningkat dari 46.500 pengunjung di tahun 2016 menjadi 51.128 pengunjung, dan dari 527 peserta menjadi 561 peserta.
“Kenyataan ini membuktikan bahwa peningkatan terjadi pada jumlah pengunjung setiap tahun serta permintaan di pasar itu sendiri. Keadaan ini akan membuka peluang yang baik bagi Roca untuk menjadikannya sebagai titik tolak kehadiran kami di Indonesia,” ujar Emilio.
Kelvin mengatakan, Roca telah menginvestasikan setidaknya 60 juta Euro atau setara dengan Rp 1 triliun untuk membangun pabriknya di Griya Indola Industrial Cikupa Tangerang yang peletakan batu pertamanya sudah dilakukan pada tahun lalu. “Ini merupakan komitmen besar kami pada pasar Indonesia. Kapasitasnya 660 ribu pieces per tahun, pabrik akan selesai pada September atau Oktober tahun ini, tapi produksinya baru awal tahun depan,” terangnya.
Ini merupakan pabrik ke-78 dari Roca yang akan memproduksi produk economic series Roca khusus untuk pasar Indonesia. “Pabrik di Indonesia ini memiliki kapasitas maksimal hingga 1,8 juta unit. Sebelum pabrik kami jadi, sementara kami impor dari pabrik sister company kami di Cina, Malaysia dan Spanyol,” tutur Kelvin.Emilio menambahkan pabrik ini menempati wilayah seluas 74 ribu m2 dan setelah selesai nanti, akan memiliki Iantai seluas 44.200 m2.
Untuk distribusi, pihaknya sudah menggandeng dua perusahaan distrbusi besar yaitu PT Aditya Saranagraha dan PT Suryapraba Jatisatya. “Kami menggandeng dua distributor lokal besar di Indonesia ini karena mereka berpengalaman distribusi produk sanitary ke toko-toko trandisional di seluruh Indonesia. Selain itu kami juga akan menggandeng ritel bangunan modern besar,” ujar Kelvin. Saat ini Roca juga sedang membangun showroom di daerah Jakarta Selatan sebagai galeri memamerkan produk-produknya.
“Market size produk sanitary di Indonesia saya tidak punya data, tapi saya meyakini potensi pasar Indonesia masih sangat besar, ini terlihat dari tiap tahun pertumbuhan hunian di Indonesia terus meningkat,” tutur Kelvin. Dengan besarnya nvestasi yang ditanamkan, ini menunjukkan Roca tidak main-main masuk pasar Indonesia.
“Kami sudah melakukan feasibility study, investasi ini memang jangka panjang setidaknya 15 tahun baru akan break event point. Ttahun pertama kami menargetkan tidak sampai 1% market share Roca di Indonesia,” kata Kelvin. Emilio menambahkan, meski pasar Indonesia didominasi merek Jepang itu, ia meyakini Roca akan berhasil menggarapnya, mengingat Roca juga bisa berhasil di pasar-pasar yang sulit seperti Argentina, Brazil dan Rusia.
Roca yang berdiri sejak 1917 di Spanyol ini produknya dipasarkan ke 135 negara dengan total penjualan 1.707 juta Eouro (2016) dan 11.8 juta unit produk terjual per tahun di dunia. Roca turut memfasilitasi berbagai bangunan tersohor seperti Menara Eiffel Perancis, Dubai Al Jahwarah Apartment Uni Emirat Arab, W Barcelona Hotel Spanyol, hingga Sheraton Hozhou Hot Spring Resort Hotel China.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id
You must be logged in to post a comment.
Get the most out of SWA by signing in to your account
Or select your favorite social network to get started