Konten Premium
Bisnis.com, JAKARTA — Kurang dari satu bulan ke depan negara-negara anggota G20 akan berkumpul di Bali dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di bawah presidensi Indonesia. Negara-negara itu memiliki kapasitas ekonomi terbesar di dunia.
Pada 2022, Indonesia memperoleh mandat untuk menjadi keketuaan atau Presidensi G20, menjadi yang pertama kalinya negara berkembang menjadi presidensi. Dalam forum tersebut tidak ada ketua, sehingga presidensi terus berganti setiap tahun.
G20 yang merupakan forum kerja sama multilateral terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa. Anggota forum itu memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, terdiri dari negara berkembang maupun negara maju.
Negara-negara anggota G20 memiliki produk domestik bruto dalam rentang yang cukup luas, mulai dari US$301,9 miliar hingga tertinggi US$26,23 triliun. Skala ekonomi Indonesia yang besar membuatnya bisa masuk ke dalam forum elit ekonomi itu.
PDB: US$301,9 miliar
Mata Uang: Rand (ZAR)
Luas Wilayah: 1,22 juta km2
Jumlah Penduduk: 59,31 juta jiwa
Sumber perekonomiannya adalah dari sektor pertanian, industri dan jasa. Ekspor terbesar Afrika Selatan adalah emas, platinum, mobil, bijih besi, dan briket batubara.
PDB: US$20,94 triliun
Mata Uang: Dolar Amerika Serikat (USD)
Luas Wilayah: 9,83 juta km2
Jumlah Penduduk: 329,5 juta jiwa
Sumber perekonomiannya didominasi dari layanan di berbagai bidang, seperti teknologi, keuangan, perawatan kesehatan, dan ritel.
PDB: US$700,1 miliar
Mata Uang: Riyal (SAR)
Luas Wilayah: 2,15 juta km2
Jumlah Penduduk: 34,81 juta jiwa
Sektor perminyakan menyumbang sekitar 87 persen
dari pendapatan Arab Saudi dan berkontribusi 42 persen terhadap PDB, menjadikan negara itu sebagai pengekspor minyak bumi terbesar di dunia.
PDB: US$383,07 miliar
Mata Uang: Peso Argentina (ARS)
Luas Wilayah: 2,78 juta km2
Jumlah Penduduk: 45,38 juta jiwa
Sumber perekonomian terbesarnya adalah jasa, manufaktur, agribisnis, dan peternakan. Industri utama meliputi pengolahan makanan, produksi mobil, tekstik, produksi energi, pertambangan, dan kimia.
PDB: US$1,33 triliun
Mata Uang: Dolar Australia (AUD)
Luas Wilayah: 7,69 juta km2
Jumlah Penduduk: 25,69 juta jiwa
Sumber perekonomian utamanya berupa logam dan pertambangan, keuangan, konsultasi bisnis, energi dan utilitas, serta kesehatan.
PDB: US$1,36 triliun
Mata Uang: Real Brasil (BRL)
Luas Wilayah 8,51 juta km2
Jumlah Penduduk: 212,6 juta jiwa
Sumber perekonomiannya dari sektor pertambangan, pertanian, dan manufaktur. Brazil adalah produsen kedelai, kopi, kakao, gula, jagung, singkong, jeruk, pisang, nanas, tembakau, dan kapas.
PDB: US$14,72 triliun
Mata Uang: Renminbi (CNY)
Luas Wilayah: 9,59 juta km2
Jumlah Penduduk: 1,4 miliar jiwa
Perekonomian terbesarnya berasal dari manufaktur, jasa, dan pertanian. Sektor jasa (hampir 50 persen terhadap PDB) mencakup perdagangan, ritel, pos, dll. Industri utama termasuk pertambangan dan pengolahan bijih, besi dan baja, aluminium, batu bara, mesin, persenjataan, tekstil dan pakaian jadi, minyak bumi, semen, bahan kimia, pupuk, pengolahan makanan, serta mobil dan peralatan transportasi lainnya.
PDB: US$26,23 triliun
Mata Uang: Rupee (INR)
Luas Wilayah: 3,28 juta km2
Jumlah Penduduk: 1,38 miliar jiwa
Sektor terpenting dari perekonomiannya adalah pertanian, yang menjadi sumber mata pencaharian utama 58 persen penduduk.
PDB: US$1,05 triliun
Mata Uang: Rupiah (IDR)
Luas Wilayah: 1,92 juta km2
Jumlah Penduduk: 273,5 juta jiwa
Sektor industri utamanya mencakup minyak bumi dan gas alam, tekstil dan pakaian jadi, pertambangan, alas kaki, kayu lapis, serta karet dan pupuk kimia.
PDB: US$2,7 triliun
Mata Uang: Pound Sterling (GBP)
Luas Wilayah: 242.495 km2
Jumlah Penduduk: 67,22 juta jiwa
Sumber perekonomian terbesarnya berasal dari jasa, manufaktur, konstruksi, dan pariwisata. Ekspor utama berupa emas, komoditas, turbin gas, mobil, dan minyak mentah.
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :