Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah dalam hal ini Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, terdapat daerah yang memiliki sumber daya emas yang jumlahnya sangat besar yakni Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diperkirakan, untuk seluruh sumber daya emas primer (bijih) secara nasional pada tahun 2021 dalam hasil neraca mencapai 16 miliar ton. Adapun cadangan emas primernya mencapai 3,62 miliar ton.
Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menyatakan, bahwa berbicara mengenai cadangan emas di NTB sendiri terdapat emas primer dan juga emas skunder.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diperkirakan untuk seluruh sumber daya emas primer secara nasional dilihat pada tahun 2021 dari hasil neraca mencapai 16 miliar ton emas. “Kalau cadangannya mencapai sekitar 3,62 miliar ton emas bijih. Jadi kita lihat NTB salah satu penyumbang emas besar selain dari Papua dan Maluku Utara,” ungkap Awaluddin kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat perusahaan yakni PT Sumbawa Timur Mining (STM) selaku pemilik Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mencatat hingga Desember 2021, wilayah ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton, dari jumlah itu rinciannya 0,96% Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 miliar ton terdiri dari 0,7% tembaga dan 0,4 g/t emas.
Awaluddin pun tak menampik atas temuan dari Sumbawa Timur Mining itu sebesar 2 miliar ton emas, ia bilang, temuan sumber daya emas tersebut berada di titik endapan emas, yang mana secara model tipe endapan ini mempunyai peluang untuk yang cukup besar pada sumber daya ke depan.
“Sehingga memungkinkan total poyensi sumber daya emasnya bisa mencapai 2 miliar ton,” ungkap Awaluddin.
Awaluddin juga bilang, bahwa potensi tersebut bisa ditambang. Paling tidak, penambangan emas itu bisa dilakukan seperti halnya penambangan emas milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dilakukan di bawah tanah.
“Jadi memang kalau perusahaan nantinya terkait dengan penambangan ini mungkin perencanaannya di bawah tanah, karena kajian-kajian yang dilakukan sejauh ini berkaitan dengan hidrologi, panas bumi dan geoteknik untuk memastikan operasi penambangannya,” ungkap dia.
Sementara itu, dari sisi NTB secara lebih luas mengacu data Badan Geologi, tercatat juga sumber daya lain selain emas dan tembaga. Yakni terdapat juga perak, timbal besi, mangan dan pasir besi. “Jadi NTB memang cukup kaya terkait dengan komoditi pertambangan,” ungkap dia.
Adapun selain di Onto, NTB ini, Awaluddin mencatat masih ada daerah lain yang memiliki kandungan sumber daya mineral logam. Hal itu karena daerah NTB merupakan pertemuan antara dua lempeng yakni lempeng India dan Eurasia.
Daerah lain yang di maksud adalah Kepulauan Sekotong, Lombok Barat dan Lombok Timur. “Sebagian memang baru tahap eksplorsi dan sebagian melakukan operasi produksi seperti yang dilakukan PT Amman Mineral Nusa Tenggara di Batu Hijau. Dan itu tipenya sama emas dan tembaga porfiri,” tandas Awaluddin.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT