TEMPO.CO, Jakarta – Penambang global Rio Tinto Ltd telah mencapai kesepakatan restitusi dengan kelompok etnis Aborigin yang tempat perlindungan batunya di Australia Barat dihancurkan dua tahun lalu untuk tambang bijih besi.
Baca: Al Shabaab Menyerang Hotel yang Digunakan Pejabat Somalia
Penghancuran situs Ngarai Juukan yang menunjukkan bukti tempat tinggal manusia yang terbentang hingga Zaman Es terakhir 46 ribu tahun lalu itu menyebabkan kesusahan yang mendalam bagi pemilik tradisionalnya yaitu masyarakat Puutu Kunti, Kurrama, dan Pinikura (PKKP).
Penghancuran situs tersebut juga memicu kegemparan global, membuat tiga pemimpin senior dan dua anggota dewan Australia kehilangan pekerjaannya, penyelidikan parlemen, dan perombakan perjanjian industri pertambangan dengan penduduk asli Australia.
Ini merupakan kesepakatan bersejarah. Salah satu pihak tidak mengungkapan soal kesepakatan keuangan atas permintaan PKKP.
“Tidak ada yang dapat mengkompensasi atau mengganti kerugian yang diderita di Ngarai Juukan . Jadi ini adalah warisan yang berorientasi pada hasil untuk memastikan sesuatu yang positif akan datang darinya di tahun-tahun mendatang,” kata Ketua Perusahaan PKKP Aborigin, Burchell Hayes.
PKKP dalam sebuah pernyataan menyebutkan Yayasan Warisan Ngarai Juukan akan berfokus pada peluang pendidikan dan pelatihan; kemandirian finansial melalui pengembangan bisnis; pelestarian dan peningkatan suara atas warisan, budaya, dan tanah.
Kedua pihak sedang dalam pembicaraan lanjutan tentang pengelolaan bersama perjanjian pertambangan.
“Kami jauh dari nilai-nilai kami sebagai sebuah perusahaan dan melanggar kepercayaan yang diberikan kepada kami oleh orang-orang PKKP dengan membiarkan penghancuran tempat perlindungan batu Ngarai Juukan,” kata Kepala Eksekutif Rio Tinto, Jakob Stausholm.
“Saat kami bekerja keras untuk membangun kembali hubungan kami, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang PKKP, sesepuh mereka, dan korporasi atas bimbingan dan kepemimpinan mereka dalam membentuk kesepakatan penting ini,” kata Stausholm dalam keterangan terpisah.
Menurut Rio Tito, selain yayasan warisan, diskusi pemulihan berpusat pada rehabilitasi yang sedang berlangsung dari tempat perlindungan batu dan sekitarnya di Ngarai Juukan.
Australia mengatakan pekan lalu akan memperkuat undang-undang untuk melindungi warisan budaya Aborigin dengan lebih baik setelah penyelidikan, meskipun tidak menawarkan kerangka waktu penyelesaiannya.
Baca: Menteri Luar Negeri Belarus Meninggal Mendadak
REUTERS