Sejarah Penemuan TV Pertama Kali di Dunia
KOMPAS.com – Televisi atau TV adalah media massa elektronik yang dimanfaatkan sebagai media informasi, edukasi, maupun hiburan bagi masyarakat. Sejarah di balik penemuan televisi telah memberi perubahan besar terhadap peradaban dunia.
Anda mungkin salah satu yang sering kali menonton televisi, baik untuk menonton tayangan berita, film, bahkan streaming acara yang digemari.
Televisi dapat dikatakan sebagai salah satu penemuan yang mengubah dunia, karena perannya secara tidak langsung mengubah peradaban. Sebab, TV merupakan salah satu media massa, yang berdampak dalam menyampaikan informasi serta membentuk opini publik.
Menariknya, penemuan televisi bukan hanya dilakukan oleh satu orang saja, melainkan beberapa tokoh yang telah bekerja keras untuk menyempurnakannya.
Lantas, seperti apa sejarah penemuan televisi di dunia?
Setiap tahunnya, teknologi televisi terus berkembang sejak pertama kali ditemukan. Kualitas gambar dari tayangan televisi zaman dahulu, tentu sangat berbeda dengan sekarang.
Warna pada televisi baru muncul sekitar tahun 1960-an, yang kemudian berlanjut mulai dari berbentuk tabung hingga layar datar. Cikal bakal penemuan televisi diperkenalkan pertama kali pada 26 Januari 1926 oleh penemu asal Skotlandia, John Logie Baird.
Baca juga: Kenapa TV Banyak Menyiarkan Tayangan yang Tidak Seharusnya Dikonsumsi Publik?
Baird yang dikenal sebagai penemu TV, lahir pada 14 Agustus 1888 di Helensburgh, dan melanjutkan pendidikan di Universitas Glasgow. Lantaran mendapatkan cap yang buruk oleh medis, dia dinyatakan tak bisa ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia I.
Akhirnya Baird bekerja di perusahaan listrik. Di tahun 1923 ia mendirikan laboratorium untuk bereksperimen dengan televisi mekanik. Namun, dia justru tersetrum oleh sambungan listrik yang diciptakannya sendiri.
Setelah serangkaian percobaan teknologi TV, akhirnya Baird dapat mentransmisikan gambar berkedip-kedip pada jarak 3 meter. Lalu di tahun berikutnya ia menghasilkan gambar televisi dengan cahaya dan bayangan.
Baird memberikan nama alatnya ini dengan sebutan “televisor”. Komponen di dalamnya terdiri dari cakram yang berputar untuk memindai gambar yang bergerak.
Selanjutnya, di tahun 1928 ia berhasil mencapai transmisi televisi transatlantik pertama antara London, dan New York.
Dia mendemonstrasikan televisi pertama yang diciptakannya di sebuah laboratorium di London, Inggris. Dilansir dari History, Selasa (29/6/2021) dengan penemuan barunya, Baird membentuk Baird Television Development Company.
Ia juga tercatat sebagai orang yang pertama kali melakukan demonstrasi televisi dengan dua warna. Sejarah penemuan TV dan perjalanan teknologi televisi ini pun terus berkembang berkat temuannya itu.
Baca juga: Apa Perbedaan TV Analog dan Digital?
Ternyata sejarah penemuan teknologi televisi, bukan hanya Baird yang diketahui menemukan dan mengembangkan televisi di dunia.
Peneliti asal Jerman, Paul Nipkow turut andil di balik terciptanya televisi.
Sistem Nipkow adalah dasar dari penemuan televisi milik Baird, yang mampu menghadirkan gambar bergerak dan dapat dilihat dengan mudah.
Pada tahun 1884, Nipkow mematenkan idenya untuk sistem televisi dengan gambar melalui kabel.
Pada saat itu, ia menggunakan cakram berputar dengan ubang di dalamnya agar memindai gambar. Kendati begitu, Nipkow tidak pernah berhasil melakukannya.
Baca juga: Lapan: Semut di TV dan Kresek-Kresek Radio, Bukti Keberadaan Big Bang
Di awal tahun 1900-an, fisikawan Rusia Boris Rosing serta insinyur Skotlandia Alan Archibald Campbell-Swinton bekerja secara independen untuk meningkatkan sistem televisi Nipkow.
Tahun 1932, Radio Corporation of America mendemonstrasikan sebuah televisi yang menggunakan tabung sinar katoda dan tabung kamera ikonoskop.
Kedua alat itu dikembangkan oleh fisikawan Rusia, Vladimir Zworykin dan mampu meningkatkan kualitas gambar yang keluar pada siaran televisi di tahun 1929.
Zworykin menunjukkan sistem televisi elektroniknya di sebuah konvensi insinyur radio.
Seperti dilansir dari Screen Rant, Rabu (6/4/2022) pada masa percobaannya, program televisi penuh pertama yang disiarkan di Amerika Serikat adalah drama satu babak berjudul The Queen’s Messenger oleh J. Harley Manners.
Baca juga: Studi: Hindari Cahaya Ponsel dan TV Sebelum Tidur jika Ingin Menurunkan Berat Badan
Stasiun radio WGY di Schenectady, New York pertama kali menayangkan drama tersebut pada 11 September 1928. Tentunya, tayangan ini tidak seperti pada televisi di era modern seperti sekarang.
Alur ceritanya masih sangat sederhana, dan berbeda dengan drama televisi yang sering kita tonton sekarang.
Di London, British Broadcasting Corporation (BBC) meresmikan siaran publik pada 1936. Dalam menyampaikan siaran, sistem televisi Baird bersaing dengan industri milik Marconi, yang juga dikenal karena mengembangkan radio.
Pada saat itu, Televisi Marconi menghasilkan gambar 405 line sedangkan Baird hanya 240 line. Oleh karena itu, BBC mengadopsi sistem Marconi pada 1937. Adapun siaran televisi berwarna permanen dimulai sejak tahun 1954.
Sementara di Indonesia, televisi mulai tayang perdana pada 17 Agustus 1962 bersamaan dengan digelarnya perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17.
Baca juga: Maraton Nonton Serial TV Tingkatkan Risiko Pembekuan Darah
Tayangan itu menyiarkan upacara peringatan hari kemerdekaan yang digelar di Istana Negara, dan berlangsung cukup singkat yakni pukul 07.30 WIB hingga 11.02 WIB.
Saat ini, televisi mulai beralih dari siaran analog menuju siaran digital.
Dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), siaran televisi analog yang telah mengudara selama hampir 60 tahun di Indonesia, akan digantikan oleh siaran televisi digital selambat-lambatnya pada 2 November 2022.
Siaran televisi digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan canggih teknologinya bagi masyarakat Indonesia.
Dalam masa peralihan ke siaran televisi digital, masyarakat tetap bisa untuk menonton siaran televisi analog namun dianjurkan untuk mulai mengubah tangkapan sinyal antena di rumah dari siaran analog ke digital.
Baca juga: Antena TV Tingkatkan Potensi Sambaran Petir, Ini Penjelasannya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.