Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menerbitkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) untuk delapan perusahaan pertambangan dengan nilai estimasi ekspor mencapai US$ 7,37 miliar, atau berkisar Rp 95,81 triliun.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian ESDM, R.Sukhyar mengungkapkan, delapan perusahaan yang diizinkan melakukan ekspor tadi memiliki lini produksi meliputi konsentrat tembaga, besi, timbal, seng, tembaga, pasir besi, pellet pasir besi, serta anoda slime.
“Yang dapat (rekomendasi) SPE adalah SILO, Lumbung Mineral Sentosa, Freeport Indonesia, PT Smelting, Newmont Nusa Tenggara, Sumber Baja Prima, Kapuas Prima Coal, dan Megatop Inti Selaras,” kata Sukhyar di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/3).
Sukhyar mengurai, PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) memperoleh izin ekspor 3 juta ton konsentrat besi dengan pengiriman selama enam bulan. Sementara untuk PT Lumbung Mineral Sentosa mendapatkan izin ekspor sebanyak 8.697 ton konsentrat timbal dan 5.839 ton konsentrat seng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau izin ekspor untuk Freeport sebanyak 940.000 ton konsentrat tembaga sementara Newmont sebanyak 477.000 ton konsentrat tembaga selama enam bulan sampai 18 September 2015,” imbuh Sukhyar.
Selain keempat perusahaan tadi, PT Smelting juga telah diizinkan untuk mengekspor 800 ton anoda slime dengan tenor pengiriman selama enam bulan ke depan. Sedangkan PT Sumber Baja Prima mendapatkan izin sebanyak 300.000 ton untuk konsentrat pasir besi dan 100.000 ton untuk pellet pasir besi.
Dua perusahaan lain yang juga diperbolehkan untuk mengekspor produksinya ialah PT Kapuas Prima Coal untuk konsentrat timbal sebanyal 40.000 ton dan PT Megatop Inti Selaras yang berencana mengekspor konsentrat pasir besi sebanyak 691.000 ton.
Sukhyar menegaskan, diberikannya izin ekspor tadi dilatarbelakangi lantaran komoditas-komoditas tadi tak perlu dimurnikan lebih dulu sehingga langsung bisa diekspor. Akan tetapi, untuk mineral tembaga yang dihasilkan Freeport dan Newmont harus dimurnikan dulu menjadi konsentrat melalui pabrik pengolahan dan pemurnian atau dikenal dengan smelter.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT