ADVERTISEMENT
Limbah besi atau scrap tambang ternyata banyak peminatnya. Bahkan ada data penjualan ‘rongsok’ besi ini menyentuh angka ribuan ton.
Hal itu dibuktikan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang merupakan tambang eks PT Newmont Nusa Tenggara. Perusahaan mengungkapkan besarnya data penjualan limbah besi dalam rapat dengar pendapat antara AMNT dan Komisi VII.
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau mengaku, perusahaan telah melakukan penjualan besi tua atau scrap. Dalam paparannya disebutkan, pada tahun 2021 realisasi penjualan scrap ini mencapai 12.845 ton. Adapun pembelinya yakni Growth Asia sebanyak 2.845 ton dan Andalan Mitra Cakrawala 10.000 ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, realisasi penjualan tahun ini sebesar 17.220 ton di mana pembelinya adalah Sinar Tubalong. “Memang benar di Amman Mineral kita melakukan penjualan scrap,” katanya di Komisi VII Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Secara umum, dia menjelaskan, proses penjualan besi bekas tambang ini diawali dengan mengajukan permohonan kepada Kementerian ESDM untuk melakukan pemindahtanganan barang. Setelah mendapat persetujuan, maka pihaknya melakukan seleksi melalui proses tender.
“Pada dasarnya kita menerima banyak sekali proposal-proposal untuk scrap, kita cukup banyak perusahaan untuk dilakukan seleksi. Dari situ kita melakukan seleksi dengan mempertimbangkan harga, kemampuannya, kemudian timing dan kapan bisa dilakukan,” terangnya.
Diakuinya, proses tender ini menarik perhatian di daerah. Oleh sebab itu, perusahaan berhati-hati dalam proses tender.
“Memang tender scrap menarik karena selalu menjadi perhatian di daerah, banyak sekali yang berminat dalam proses ini, memang sesuatu yang sangat hati-hati buat kami dalam melakukan prosesnya,” ujarnya.
“Hasil penjualan scrap saat ini, itu dicatat dalam pos penerimaan dan lain-lain, buat kami itu sesuai arahan dan peraturan yang berlaku,” katanya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT