Ternyata, Emas Bukan Hasil Tambang Utama Freeport
JAKARTA, KOMPAS.com – Emas merupakan kata pertama yang muncul di pikiran banyak orang setelah mendengar nama PT Freeport Indonesia.
Namun demikian, emas ternyata bukan komoditas hasil tambang utama Freeport.
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, komoditas yang dihasilkan dari tambang ialah bijih dengan kandungan mineral utama yaitu tembaga.
Baca juga: Bos Freeport Buka Suara soal Antam Garap Tambang Emas Bekas Kelolaannya
Dari hasil tambang tersebut, terdapat kandungan mineral lain, yakni emas dan perak.
“Jadi menambang satu ore-nya, di dalam ore tersebut terdapat kandungan tembaga, emas, dan perak,” katanya dalam diskusi virtual bersama Harian Kompas, dikutip Jumat (16/10/2020).
Lebih lanjut, Tony menjelaskan, produksi tembaga jauh lebih banyak ketimbang emas. Jika dibandingkan, dari satu hasil tambang bijih atau ore, di dalamnya terdapat kandungan 1 persen tembaga.
Sementara emas hanya dapat diperoleh sekitar 1 gram, dari hasil tambang ore sebanyak 1 ton.
“Kalau kandungan tembaga-nya kira-kira sekitar 1 persen dalam bijih, kandungan emas rata-rata sekitar 1 gram per ton. Jadi kalau dilihat tembaga-nya 1 persen, emas-nya 1 gram, jadi lebih banyak tembaga,” tuturnya.
Baca juga: Bos Freeport Ramal Masa Depan Industri Tambang Masih Cerah
Tony pun menyebutkan, dengan hasil utama tembaga tersebutlah Presiden ke-2 RI, Soeharto, memberi nama wilayah Tembagapura untuk pemukiman para pekerja Freeport.
“Jadi ditambang satu kali, satuan bijih di ambil isinya ada tembaga, ada emas, ada perak. Makanya nama kotanya Tembagapura,” ucapnya.
Sebagai informasi, di tengah pandemi Covid-19, pada semester I-2020, Freeport masih berhasil meningkatkan produksi tembaga dan emas.
Produksi tembaga Freeport mencapai 321 juta pon di semester I-2020, naik 18,88 persen dibandingkan semester I-2019 yang hanya 270 juta pon.
Sementara itu, produksi emas Freeport pada semester I-2020 sebesar 341.000 ons. Angka ini meningkat 7,91 persen dibandingkan dengan semester I-2019 yang sebesar 316.000 ons.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.